Tentang Hidup (Part 6) Bersyukur
Bersyukur adalah kata yang tepat untuk mengucap syukur atas kebaikan Tuhan yang terjadi dalam hidup kita, karena jika bukan karena Tuhan maka kita tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan sampai tulisan ini dibuat, itu semua karena kebaikan Tuhan. Saya menyaksikan kebaikan Tuhan dalam hidup saya. Saat saya gagal dalam seleksi masuk Akademi Kepolisian tahun 2006, Tuhan malah membuat saya diterima di IPDN di tahun yang sama. Saat saya ingin melanjutkan S2 di STIA LAN Bandung di tahun 2010 tetapi tertunda karena Ayah sakit. Rencana Tuhan ternyata lebih indah, saya justru mendapat promosi jabatan di tahun 2011 sebagai Kepala Seksi di Kantor Lurah Manutapen, kemudian mendapat izin untuk melanjutkan S2 di kampus swasta di Kota Kupang yaitu Unika Widya Mandira di tahun 2012 sambil saya tetap bekerja di Pemerintah Kota Kupang sampai saya wisuda di tahun 2014. Ketika saya bergumul dalam pencarian jodoh mulai tahun 2012 akhirnya Tuhan memberikan saya jodoh di tahun 2016 dan Tuhan izinkan kami menikah di tahun 2017.
Tahun 2018 Tuhan izinkan saya mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai seorang Lurah di Kelurahan Naikoten II. Kemudian ketika kami bergumul dalam 2 tahun pernikahan untuk mendapat keturunan, Tuhan menjawab doa kami di tahun 2019 istri saya mengandung dan melahirkan di tahun 2020 seorang anak laki-laki, dan di tahun itu pula dunia sedang dilanda bencana kesehatan yakni pandemi virus covid 19. Jika bukan karena Tuhan tentu kami seisi rumah telah terpapar covid-19 mengingat aktivitas saya dan istri sebagai ASN yang mana bertemu dengan orang-orang yang bisa saja menularkan virus tersebut apalagi ada bayi dan lansia di rumah, namun semua itu tidak terjadi, kami seisi rumah Tuhan luputkan dari virus itu sampai saat ini status pandemi di Indonesia telah dicabut.
Tahun 2021 terjadi bencana alam Seroja di beberapa daerah di NTT salah satunya Kota Kupang, banguan rumah kami terdampak bencana tersebut tetapi karena pertolongan Tuhan kami semua selamat tidak tertimpa material yang terbawa angin kencang. Saya masih ingat betul saat bencana itu terjadi, saya harus memastikan ibu dan ibu mertua, bayi saya yang berusia 10 bulan dan juga ponakan saya yang berumur 3 tahun 5 bulan, sementara istri saya sedang menjalankan tugas ke Bali dan tidak bisa pulang karena cuaca buruk. Karena kasih Tuhan juga saat ini istri saya tengah mengandung anak kedua kami dan perkiraan dokter akan bersalin di akhir bulan Oktober atau awal November 2023 dan masih banyak dan tak akan pernah habis kebaikan Tuhan dalam kehidupan saya. Intinya senantiasa bersyukur kepada Tuhan apapun keadaanmu. TUHAN BAIK.
Komentar
Posting Komentar